Sikap lain yang disampaikan dalam Tafsir Surah At Taubah Ayat 123 terutama jika diplomasi tidak berjalan dengan baik adalah sikap tegas, yakni sikap memerangi jika memang kaum Mukminin diperangi. Sikap ini diambil jika memang tidak ada jalan lain selain demikian, dan Allah membenarkan sikap yang demikian. Pedoman dan petunjuk berperang yang

As-Suddi mengatakan, "Mereka meminta saran dari orang-orang alim mereka, sedangkan Kitabullah mereka lemparkan di belakang punggungnya." Karena itulah Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa. (At-Taubah: 31) Maksudnya, Tuhan yang apabila mengharamkan sesuatu, maka jadilah sesuatu itu

B. Penafsiran Q.S at-Taubah ayat 122 Menurut Tafsir Al Azhar. Dengan susun kalimat Falaulaa, yang berarti diangkat naiknya, maka Tuhan telah menganjurkan pembagian tugas. Seluruh orang yang beriman diwajibkan berjihad dan diwajibkan pergi berperang menurut kesanggupan masing-masing, baik secara ringan maupun berat. Surat At-Taubah terdiri atas 129 ayat. Surat kesembilan ini dinamai juga “Bara’ah” karena surat ini diawali dengan kata “bara’ah.” Surat At-Taubah cukup istimewa. Ia tidak didahului oleh lafal basmalah atau “bismillahir rahmanir rahim.” Ulama memberikan sejumlah penjelasan perihal fenomena ini. Dinamakan At-Taubah yang memiliki arti "Pengampunan" sebab kata At-Taubah berulang kali disebut dalam surah ini. Surah ini disebut juga dengan Bara'ah, yang berarti berlepas diri. Dalam Tafsir Jalalain , lafal “bismillah,” tidak dicatat di awal surat ini karena Rasulullah SAW tidak memerintahkannya demikian sebagaimana dikutip dari riwayat Jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy yang agung”.” (At-Taubah 128-129). Setiap tindakan yang baik selalu diawali dengan basmalah. Setiap surat dalam Qur’an selalu dimulai dengan basmalah . 418 285 178 5 352 209 152 164

bagaimana cara membaca surat at taubah